Lagu ini di ditujukan kepada beruk tua bersempena kembalinya beruk tua ke persidangan PEKEMBER - Pertubuhan Kera @ Munkee @ Beruk, denagan ucapan hidup kroni, hidup kuku besi, hidup rasuah.. dan selamat melanun rakyat ...Yeah! Yeah! Yeah!
Beruk tua diujung dahan warnanya kuning kecoklat-coklatan
Badannya bergoyang ditiup angin
Mulutnya masih saja mengunyah tak kenyang-kenyang
Sudut mata kananku tak sengaja melihat beruk tua yang rakus
Sambil menghisap dalam rokokku
Kutulis syair tentang hati yang khawatir
Sebab menyaksikan akhir dari kerakusan
Beruk tua yang tak kenyang-kenyang
Seperti sadar kuperhatikan, ia berhenti mengunyah
Kepalanya mendongak keatas
Matanya merenung melihatku tak senang
Kakinya mencengkeram dahan
Satu di depan satu di belakang sambil menyeringai tajam
Sorakannya masih gagah menusuk langit berfungsi sebagai radar
Beruk tua masih saja melihat marah ke arahku
Aku menjadi jelek dibuatnya aku tak tahu apa yang dipikirkan
Tiba-tiba angin berhenti mendesir dahan pun berhenti bergoyang
Walau hampir habis dahan tak jadi patah
Beruk tua yang serakah berhenti mengunyah
Kisah beruk tua diujung dahan yang hampir jatuh tetapi tak jatuh
Kisah beruk tua yang berhenti mengunyah
Sebab kubilang kamu serakah
Oo .. oo .. oo .. oo beruk tua diujung daun
Dengan tenang meninggalkan harta karun
Warnanya hijau kehitam-hitaman
Berserat berlendir bulat lonjong sebesar biji kapas
Angin yang berhenti mendesir
Digantikan hujan rintik-rintik
Aku yang menulis syair
Tentang hati yang khawatir
Tak tahu kapan kisah ini akan berakhir
Lagu asal: Belalang Tua
Nyanyian: Iwan Fals
Lirik asal diubah sedikit untuk menyesuaikan dengan beruk tua PEKEMBER - Pertubuhan Kera @ Munkee @ Beruk.
Wednesday, March 25, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment